Klik, Tips Prediksi Jitu

Sejak memulai karirnya sebagai pelatih Timnas Indonesia pada 2020, Shin Tae-yong telah memberikan banyak perubahan positif. Salah satu fokus utamanya adalah pengembangan talenta dari kelompok umur hingga skuad senior. Kinerja tim di semua kelompok umur meningkat drastis, dan banyak dikaitkan dengan program naturalisasi pemain keturunan.

Beberapa pemain keturunan seperti Elkan Baggott, Marc Klok, Ivar Jenner, Rafael Struick, Jordi Amat, dan Stefano Lilipaly menjadi pilar utama di bawah asuhan Shin Tae-yong. Tetapi, bukan hanya soal pemain keturunan, keputusan berani Shin dalam memfokuskan pada pemain muda juga menciptakan perbedaan besar.

Baca juga: Pratinjau West Ham vs Man City : Ujian di London

Evan Dimas Darmono, Andritany Ardhiyasa, Ricky Fajrin, dan Bayu Pradana yang sebelumnya menjadi langganan Timnas, kini jarang ditemukan di skuad senior. Sebaliknya, nama-nama seperti Ivar Jenner, Rafael Struick, Marselino Ferdinan, dan Muhammad Ferarri yang berusia di bawah 20 tahun kini mendominasi.

Namun, tantangan selalu ada. Shin Tae-yong kerap menghadapi drama dengan klub-klub yang enggan melepas pemainnya untuk ajang seperti SEA Games, mengingat SEA Games dan ajang serupa tidak termasuk dalam kalender FIFA. Ini menciptakan dilema, di mana klub memerlukan pemain untuk liga, sementara Shin membutuhkannya untuk meraih prestasi di tingkat nasional.

Secara keseluruhan, era Shin Tae-yong membawa angin segar untuk Timnas Indonesia, dengan kombinasi pemain keturunan, pemain muda berbakat, dan strategi pelatihan yang inovatif. Untuk update berita terbaru dan saksikan live streaming bola secara gratis, disini.

Peningkatan Performa Timnas Indonesia di Era Shin Tae-yong: Integrasi Pemain Keturunan dan Pemuda Berbakat

2023-09-14 15:48:06